Polrestouna.com – Kapolres Tojo Una-Una (Touna), AKBP Ridwan J. M. Hutagaol, S.I.K., S.H., menghadiri Perayaan Lebaran Ketupat 1445 H Tahun 2024 yang berlangsung di Kelurahan Dondo Barat, Kecamatan Ratolindo, Kabupaten Touna pada Rabu (17/4/2024).
Tradisi lebaran ketupat yang dilaksanakan setiap tahun sekali setelah perayaan lebaran idul fitri tersebut. Merupakan salah satu acara silaturahmi dalam menjaga persaudaraan antar sesama warga Gorontalo yang tinggal di Kabupaten Touna.
Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Touna, Dr. Hj. Sovianur Kure, S.E., M.Si didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Alfian Matajeng, S. Pd., MAP, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Nawatsara Panjili, S.E, M.Si.
Turut hadir Para PJU Polres Touna, Danramil 1307-05/Ratolindo, Kapten Inf. Iston Sihotang, Kapolsek Ampana Kota IPTU Maryanto, Camat Ampana Kota, Mohamad Awali, S.Sos.,M.Si, Camat Ratolindo Miknaf Hedar S.Sos, Lurah Dondo Barat Hadija, S.Sos, Tokoh Agama dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Kapolres Touna, AKBP Ridwan J. M. Hutagaol menyampaikan himbauan Kamtibmas, mengajak kepada seluruh yang hadir agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.
“Mari kita semuanya berpikir positif dan hindari perselisihan, bangun kekeluargaan, karena kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun di Kota Ampana,” pesan Kapolres.
Kapolres mengatakan, sesuai laporan ketua panitia acara ini berkembang di setiap tahunnya dan semoga dapat menjadi populer di wilayah Indonesia.
“Tentunya dengan harapan, kegiatan ini berjalan aman dan damai, kami TNI dan Polri akan selalu mendukung kegiatan ini,” tutupnya.
Sementara itu, Sekda Touna, Sovianur Kure menyampaikan atas nama Pemerintah Daerah dan kami pribadi memohon maaf yang sebesar besarnya kepada bapak ibu sekalian baik kesalahan yang di sengaja maupun tidak disengaja.
“Mari kita terus menjaga dan bergotong royong untuk mewujudkan kegiatan seperti ini, semoga di hari raya ketupat tahun depan kita masih dipertemukan lagi,” ucap Sekda.
Sekda berharap lebaran ketupat ini dapat dipelihara dan lebih ditingkatkan agar tidak terkikis oleh perubahan.
“Saya berharap kedepannya tradisi ini akan menjadi wisata budaya. Dan dapay lebih ditingkatkan lagi,” tutup Sekda.
